Apa Tips untuk Anak SMA yang Bimbang Memilih Jurusan Kuliah?
Jangan mudah terpengaruh pilihan teman, terapkan tips-tips berikut ini agar kamu bisa memilih jurusan kuliah yang tepat.
Tahukah kamu, sekitar 40 persen mahasiswa memutuskan drop out (DO) karena merasa salah memilih jurusan kuliah. Sebagian besar melakukan DO di tahun pertama kuliah. Bahkan, rata-rata dari mereka enggan masuk kuliah sehingga memengaruhi IPK-nya di semester awal.
Coba bayangkan, bagaimana jika kamu yang mengalami penurunan IPK di tahun pertama? Merugikan, bukan? Banyak waktu, tenaga, dan biaya terbuang sia-sia di semester awal.
Nah, sebagai solusi untuk menghindari salah memilih jurusan kuliah, yuk, ikuti tips-tips di bawah ini.
1. Kenali Passion Kamu
Steve Jobs—CEO Apple Inc—mengatakan, bahwa orang yang memiliki passion kuat mampu membuat perubahan di dunia. Artinya, passion menjadi salah satu dorongan dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan. Lalu, bagaimana passion membantu kamu menentukan jurusan kuliah?
Pertama, ketahui hal-hal yang kamu sukai. Semisal, kamu menyukai pelajaran Bahasa Indonesia. Berarti jurusan kuliah bisa mengarah ke Sastra Indonesia atau Pendidikan Bahasa Indonesia. Begitu pun bagi yang suka pelajaran IPA, contoh jurusan kuliahnya, yakni Sains, Biokimia, Pertanian, dan Kedokteran.
Kedua; setelah mengetahui hal yang disukai, pastikan kamu punya passion untuk mendalaminya. Jika passion itu tertanam kuat di hatimu, tantangan maupun rintangan apa pun, bisa diatasi. Bahkan, kamu dapat menghadapi tantangan tersebut dengan baik.
2. Gali Potensi Diri
Potensi adalah kemampuan yang bisa dikembangkan dari dalam diri manusia. Potensi akan membantu kamu memaksimalkan minat. Meski begitu, tidak semua orang menyadari potensinya. Kadang kala, mereka perlu bimbingan untuk menggali potensi lebih mendalam.
Menggali potensi bisa dimulai dari mencari tahu tentang kegiatan atau hobi yang sering dilakukan. Meski aktivitas tersebut memakan waktu lama, kamu tidak pernah bosan. Walau berat mengerjakannya, kamu bisa menjalani dengan senang hati.
Sebagai contoh, kamu suka melukis setiap ada waktu luang. Aktivitas melukis dilakukan seharian, hampir 24 jam. Artinya, kamu nyaman dengan kegiatan tersebut; bisa jadi inilah potensimu.
3. PahamiKepribadian Kamu
Apakah kamu pernah ditugaskan untuk menjaga laboratorium, tetapi malah keluyuran ke luar kelas? Itu artinya, kamu adalah seseorang yang aktif dan suka bergerak. Jika benar kepribadianmu demikian, jangan sampai terjebak di jurusan yang mengharuskan mahasiswanya diam di satu tempat.
Mengenai keterikatan kepribadian dan jurusan kuliah, John Holland, International Physic Medium, membagi karakter menjadi enam macam. Setiap satu kepribadian memiliki kecocokan untuk menekuni beberapa jurusan tertentu di perguruan tinggi. Berikut ulasannya.
4. Cari Tahu Mengenai Profil Jurusan
Apakah kamu sudah melihat profil lengkap jurusan yang diincar? Jika belum, segera datangi kampusnya dan cek profil jurusan. Lalu, lakukan riset kecil mengenai profil jurusan. Caranya, bisa dengan bertanya kepada orang-orang atau mahasiswa yang kuliah di tempat tersebut.
Sebagai contoh, kamu ingin mengambil jurusan yang berhubungan dengan IPA. Semisal, Biologi. Berarti, carilah info tentang pembahasan di mata kuliah ini dan nama dosennya.
Jangan lupa, upayakan jurusan tersebut sudah ada akreditasinya. Mengapa akreditasi penting? Pertama, kamu akan membutuhkannya untuk keperluan administrasi. Kedua, akreditasi menunjukkan kualitas jurusan yang kamu pilih.
5. Minta Pendapat Orang Terdekatmu
Kamu sudah menemukan potensi, punya passion, dan pilihan jurusan, tetapi masih ragu juga? Solusinya, konsultasikan kesulitan itu dengan orang terdekat, semisal orang tua. Seberapa pun pandainya kamu, orang tua tetap paling tahu tentang dirimu.
Lantas, mengapa perlu mendengarkan nasihat orang tua mengenai jurusan kuliah?
Pertama, nasihat orang tua merupakan tanda kepedulian dan perhatian mereka pada dirimu. Mereka selalu punya harapan dan doa untuk kesuksesanmu di masa depan.
Kedua, jika kamu tak jua menemukan pilihan jurusan yang tepat, lebih baik mendengarkan nasihat orang tua. Bukan berarti kamu kalah dalam pertarungan kalau mengikuti nasihat mereka. Tapi, minimal kamu bisa terus melangkah.
Ketiga, orang tua bisa kamu percaya nasihatnya karena mereka hidup lebih lama. Asam garam kehidupan bukan hal baru bagi mereka. Karena itu, mereka akan selalu ada di saat kamu mengalami kesulitan.
6. Ketahui Potensi Pekerjaan setelah Lulus dari Jurusan Tersebut
Hal keenam yang harus kamu pertimbangkan adalah masa depan setelah lulus dari sebuah jurusan di perguruan tinggi. Minimal, kamu tahu tentang peluang kerjanya.
Sebagai acuan, kamu bisa memilih salah satu dari beberapa jurusan terfavorit di Indonesia berikut ini.
7. Sesuaikan dengan Cita-Citamu
Presiden pertama Republik Indonesia—Ir. Soekarno—pernah mengungkapkan, bahwa pemuda harus menggantungkan cita-cita setinggi langit. Ini menandakan, generasi muda wajib memiliki cita-cita. Pasalnya, cita-cita bisa memunculkan semangat di diri kamu untuk terus bergerak meraih masa depan.
Cita-cita juga berarti harapan dan petunjuk bagi kamu yang ingin membuat langkah baru. Sebagai contoh, kamu memiliki cita-cita menjadi peternak sapi. Konsekuensinya, harus memilih jurusan IPA ketika SMA. Setelah di perguruan tinggi, dilanjutkan dengan jurusan Peternakan.
8. Biaya Kuliah di Jurusan yang Kamu Pilih
Setelah kamu menemukan jurusan yang tepat, jangan lupa menghitung biaya pendidikan. Saat ini, biaya pendidikan di perguruan tinggi sudah semakin mahal. Tentu, hal tersebut menjadi kendala bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
Solusinya, kamu harus mencari beasiswa di perguruan tingi yang dipilih. Sumber beasiswa bisa dari negara maupun swasta. Jika dari swasta, berhati-hatilah. Pasalnya, banyak penipuan beastudi berkedok perusahaan swasta.
Jadi, berapa sebenarnya rata-rata biaya kuliah di perguruan tinggi di awal tahun 2019 ini?
Tiap perguruan tinggi memiliki standar berbeda tentang biaya kuliah. Meski begitu, kenaikan biaya per tahunnya sama rata. Hal ini dibuktikan melalui riset ZAP Finance, hasilnya menyatakan biaya kuliah naik sekitar 10—20 persen per tahun.
Contoh, biaya kuliah jurusan Hukum di sebuah universitas swasta di Jakarta tahun 2018 mencapai Rp150 juta per tahun. Karena naik 10 persen, tahun 2019 menjadi Rp165 juta per tahun.
Itu baru biaya kuliah; kamu belum menghitung ongkos kendaraan, makan, dan sewa indekos. Jika diakumulasikan, jumlahnya bisa mencapai lebih dari Rp180 juta rupiah.
9. Komitmen dan Motivasi
Bagi kamu yang sudah mantap memilih jurusan kuliah tertentu, coba bertanya sekali lagi ke hatimu. Pastikan, ketertarikanmu di jurusan tersebut kuat. Begitu pun dengan pikiranmu, harus fokus dan terstruktur.
Namun demikian, ketertarikan yang kuat belum cukup untuk membuat komitmen. Dengan komitmen, kamu akan bertanggung jawab dengan pilihanmu. Komitmen juga menghindarkan dari kasus berhenti kuliah atau drop out di tengah jalannya perkuliahan.
Di samping komitmen, motivasi diri juga penting bagi kamu yang sedang berjuang mencari jurusan kuliah. Lalu, apa sih, motivasi itu? Menurut para ahli, motivasi adalah energi penggerak. Saat kamu sudah hampir kehilangan semangat melangkah, motivasi lah yang membangkitkan.
Bentuk motivasi beragam, tergantung pengalaman dan wawasanmu. Contoh bentuk motivasi, salah satunya semangat untuk meraih IPK tinggi dan mendapat penghargaan tinggi. Sampel lainnya, meliputi, motivasi untuk mengangkat derajat orang tua, hidup lebih baik, dan menjadi orang yang disegani.
10. Yakin dan Percaya Diri saat Memilih Jurusan
Percaya atau tidak, kamu yang memilih jurusan karena ikut-ikutan teman, bisa berakibat fatal di masa depan. Salah satunya, kamu tidak akan sanggup menjalani, merasa tidak nyaman, dan bosan.
Untuk mencegah hal itu terjadi, kamu harus yakin dan percaya diri. Yakin; kamu bisa menjalani pilihanmu sampai meraih gelar sarjana. Percaya diri; jurusan itu dapat membawamu pada masa depan yang cerah.
Bagaimana kalau jurusan yang kamu pilih ternyata berada di passing grade terendah?
Tidak perlu takut atau gengsi; biarkan teman-teman memilih jurusan dengan passing grade tinggi. Toh, mereka belum tentu berhasil. Kalaupun berhasil, sedikit orang yang mampu menjalaninya.
Perlu kamu ingat, tidak ada jurusan jelek ataupun bagus. Semua jurusan sama; tergantung cara kamu menjalani kuliah. Sebagai contoh, jurusan Ilmu Hukum menawarkan peluang kerja besar untuk lulusannya. Namun, jika mahasiswa jurusan tersebut malas belajar dan suka menyontek, apa jadinya?
Demikian tadi beberapa tips yang bisa membantu kamu dalam memilih jurusan kuliah. Cita-cita, harapan, dan impian harus dikejar, tetapi jangan terlalu ngoyo. Pelan tapi pasti, lebih baik daripada terburu-buru dan mendapatkan hasil yang jelek.